Archive for Oktober 2016

Pendahuluan

   Seiring perkembangan teknologi internet, model e-learning mulai dikembangkan, sehingga kajian dan penelitian sangat diperlukan. Hakekat e-learning adalah bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital melalui teknologi internet. Sistem ini dapat digunakan dalam pendidikan jarak jauh atau pendidikan konvensional.
    Oleh karena itu mengembangkan model ini tidak sekedar menyajikan materi pelajaran ke dalam internet tetapi perlu dipertimbangkan secara logis dan memegang prinsip pembelajaran. Begitu pula desain pengembangan yang sederhana, personal, dan cepat, serta unsur hiburan akan menjadikan peserta didik betah belajar didepan internet seolah-olah mereka belajar didalam kelas. Ilmu dan teknologi terutama teknologi informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan teknologi ini berdampak pada perubahan sosial budaya. Misalnya e-commerce merupakan perubahan redikal dalam aspek ekonomi masyarakat modern saat ini. Di sektor pemerintahan ada e-government. Demikian pula disektor pendidikan sudah berkembang apa yang disebut e-learning. Pemanfaatan teknologi internet untuk pendidikan dipelopori oleh sekolah oleh sekolah militer di Amerika Serikat(1983). Sejak itu tren teknologi internet untuk pendidikan berkembang pesat dan lebih dari 100 perguruan tinggi di Amerika Serikat telah memanfaatkannya.

   Di indonesia pemanfaatan teknologi internet dimulai sekitar tahun 1995 ketika IndoInternet membuka jasa layanan internet. Kemudian tahun 1997-an mulai berkembang pesat. Namun harus diakui bahwa kini pemanfaatan teknologi ini masih didominasi oleh lembaga seperti perbankan, perdagangan, media massa, atau kalangan industri. Jika melihat potensinya, dalam waktu mendatang mungkin saja lembaga pendidikan akan mendominasinya.

ISI

E-LEARNING
E-Learning merupakan inovasi dalam dunia pendidikan. Seperti penggolongan jenis E-Learning yang di bagi menjadi 2, yaitu Asynchronous Learning dan Sychronous Learning

1. Asynchronous Learning 

adalah metode belajar mengajar secara tidak langsung. Maksudnya guru/dosen/tutor tidak berinteraksi langsung dengan muridnya melalui tatap muka, melainkan melalui media pembelajaran seperti :

Asynchronous Learning memiliki kelebihan, yaitu mahasiswa dapat belajar di mana saja dan kapan saja, mahasiswa dapat belajar secara mandiri, dan dapat belajar secara bebas, tidak terikat disiplin waktu. Jenis E-learning yang kedua ialah Synchronous Learning.

2. Synchronous Learning 

adalah metode belajar mengajar secara langsung. Maksudnya guru/dosen/tutor berinteraksi langsung dengan muridnya pada waktu yang bersamaan melalui media berbasis web aplikasi, yaitu suara dan data, seperti chatting melalui Yahoo! Messenger, MiRC, Google Talk, dll. Synchronous Learning memiliki beberapa keunggulan, seperti mahasiswa dapat menggunakan fasilitas yang mendukung proses pembelajaran, memiliki disiplin waktu, dan proses belajar yang terarah (linier).

MANFAAT E-LEARNING

Seperti sebagaimana yang disebutkan  di  atas,  e-learning  telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik  dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik.  Peserta didik  dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik  dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.  Dalam  e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan-panduan elektronik yang dirancang oleh contents writer, designer    e-learning dan pemrogram komputer.
  1. Melakukan interaksi dengan dosen kita kapan saja dan dimana saja,
  2. Dapat mencari informasi tambahan,
  3. Dapat dijadikan forum diskusi antara dosen dengan mahasiswa,
  4. Mengubah peran mahasiswa,
  5. Sangat efisien dan nyaman.

Di samping memiliki kelebihan, E-Learning juga memiliki kekurangan, seperti :

  1. Kurangnya interaksi antara dosen dan mahasiswa,
  2. Kurangnya motivasi belajar dari dosen kepada mahasiswa,
  3. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.

Proses perencanaan pembangunan E-Learning :

  1. melakukan riset (penelitian),
  2. melakukan perencanaan yang matang,
  3. mempelajari sistem di dalam organisasi,
  4. mengelompokkan user dan trainee dalam sebuah organisasi,
  5. merancang timeline dari keseluruhan,
  6. mengkonfirmasikan timeline dengan pihak manajemen tentang resource (biaya dan tenaga kerja manusia) yang dibutuhkan dalam proyek pembangunan E-Learning.

Manfaat secara praktis, e-learning dapat dilihat dari 2 sudut pandang :

  • Bagi mahasiswa/siswa/pelajar
Dengan kegiatan  e-Learning  dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang.  Selain itu kita juga  dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap saat,  misalnya melalui  chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah ikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita  dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja, juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu selesai dikerjakan.

  • Bagi dosen/guru/pengajar
Dengan adanya kegiatan  e-Learning  manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain adalah bahwa  guru/dosen/ instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan yang terjadi,  juga dapat  dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya. Pengalaman negara lain dan juga pengalaman distance  learning  di Indonesia ternyata menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain:
  • mampu meningkatkan pemerataan pendidikan
  • mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah
  • meningkatkan prestasi atau hsil belajar
  • meningkatkan kehadiran siswa di kelas
  • meningkatkan rasa percaya diri
  • meningkatkan wawasan (outward looking)
  • mengatasi kekurangan tenaga pendidikan
  • meningkatkan efisiensi. (Soekartawi, 2005)

Kesimpulan

Dari teori diatas dapat simpulkan, bahwa E-Learning merupakan inovasi dalam didunia pendidikan. Karena E-Learning dapat menghemat waktu dan pengeluaran, kita juga dapat menerapkan IT didalam proses belajar mengajar dan lainlain. Selain penerapannya, dibutuhkan juga kemampuan untuk merancang dan membangun sebuah sistem E-Learning yang sanggup menyesuaikan dengan kebutuhan kita dalam dunia pendidikan agar tercapainya suatu efektifitas dalam pembelajaran.
Fitur E-Learning ialah Konten yang relevan dengan tujuan belajar, menggunakan metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantuk belajar, pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara individu (asynchronous), Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.
Saran :
Hendaknya bagi pengelola dan orang-orang yang terjun dalam dunia pendidikan menggunakan pemanfaatan teknologi informasi, komunikasi dalam bentuk pembelajaran elektronik(E-Learning) sebagai salah satu cara yang efektif dalam menanggulangi kelemahan persoalan pembelajaran yang masih bersifat konvensional. Sehingga diharapkan ada peningkatan mutu, ketrampilan berpikir, berinteraksi sertaketrampilan-ketrampilan ideal lainnya daripara peserta didik.






Article inovasi teknologi informasi tentang E-Learning

Posted by : Dyhan
Senin, 24 Oktober 2016
0 Comments

- Copyright © 2015 Dyhaη Haqnas - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -