Posted by : Dyhan Jumat, 23 Oktober 2015

PEMUDA DAN FENOMENA CABE-CABEAN



“Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia”,
Dr.(H.C.) Ir. H. Soekarno
the first President of Indonesia

itulah perkataan founding father Presiden Pertama Indonesia Bung Karno yang menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa dan Negara.  Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara. Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change, moral force and social control sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.

    Tak lama lagi kita semua bangsa Indonesia akan merayakan hari Sumpah Pemuda tepatnya tanggal 28 Oktober, hari dimana seluruh pemuda Indonesia bersama-sama serentak mengakui, mendeklarasikan, dan mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa. 

    Akan teteapi kondisi pemuda Indonesia saat ini, mengalami degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pemuda. Tataran moral, sosial dan akademik,  pemuda tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum terpelajar, lebih banyak yang berorientasi pada hedonisme (berhura-hura / mencari kesenangan),Generasi muda sepertinya sudah melupakan makna Sumpah Pemuda. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang ditunjukkan para pemuda 87 tahun yang lalu sudah tidak tergambarkan. Sebagai gantinya, aksi tawuran yang anarkis maupun tindak kriminal serta pergaulan bebas dan maraknya penggunaan miras dan narkoba dan perilaku negatif lain nya seakaan melunturkan semangat dari sumpah pemuda. Hal ini terjadi karena kurangnya pendidikan karakter yang seharusnya diperoleh dari keluarga sejak dini. tidak banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini, dalam urusan akademik pun banyak mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka adalah insan akademis yang dapat memberikan pengaruh besar dalam perubahan menuju kemajuan bangsa.

     Cabe-cabean adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gadis di bawah umur yang mulai merintis bisnis prostitusi. Awalnya, "cabe-cabean" adalah sebutan untuk gadis-gadis belia (ABG) usia SMP dan SMA yang terlibat dalam pergaulan malam terutama di seputar balapan liar jalanan. Kehadirannya selain menambah semarak balapan yang memicu adrenalin para cowok remaja, konon juga kerap dijadikan "bahan" taruhan. Ketika pertaruhan uang telah menjadi hal biasa, maka perlombaan demi mendapatkan "hadiah" yang ini, akan mendorong seseorang untuk menguji nyalinya. Dalam kasus ini, Cabe-cabean bukan saja sekadar menganut paham bebas bergaul, melainkan juga sampai pada tahap bebas di-"ehem". Cewek-cewek belia nan seksi ini memang beda bila dibandingkan remaja umumnya. Cabe-cabean ini memang tertarik dan suka berkerumun pada balapan liar. Ada pula yang bermotif mencari cowok jago balap dengan motor keren. Atau, sekadar mencari hiburan di malam hari di tempat-tempat mereka diterima dan dianggap dewasa. Di manakah tempat-tempat favorit mereka? Tentu saja di pinggir jalan tempat balap liar malam hari kerap berlangsung atau tempat nongkrong anak-anak motor, serta bengkel-bengkel modifikasi motor. Bagaimana tampilan favorit mereka? Mudah ditandai dengan atribut baju seksi dan celana pendek. Aksi merokok sering kali menemani mereka menghabiskan malam yang panjang itu.


KESIMPULAN :  
   Meskipun buruknya perilaku generasi muda Indonesia saat ini, perlahan mulai membaik dengan munculnya organisasi-organisasi yang berdedikasi dan mempunyai visi untuk generasi muda. Umumnya organisasi tersebut bergerak dalam bidang pemberdayaan pemuda untuk perubahan sosial. Semoga dengan adanya organisasi-organisasi dan kegerakan yang positif ini, generasi muda penerus bangsa akan bisa kembali berbegang pada makna dan kemurnian sumpah pemuda sehingga terjadi kesatuan  dan sifat cinta pada tanah air.







Sumber - Sumber :



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2015 Dyhaη Haqnas - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -