Archive for Oktober 2015

PEMUDA DAN FENOMENA CABE-CABEAN



“Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia”,
Dr.(H.C.) Ir. H. Soekarno
the first President of Indonesia

itulah perkataan founding father Presiden Pertama Indonesia Bung Karno yang menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa dan Negara.  Baik buruknya suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus dan pewaris bangsa dan Negara. Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change, moral force and social control sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.

    Tak lama lagi kita semua bangsa Indonesia akan merayakan hari Sumpah Pemuda tepatnya tanggal 28 Oktober, hari dimana seluruh pemuda Indonesia bersama-sama serentak mengakui, mendeklarasikan, dan mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa, satu bahasa. 

    Akan teteapi kondisi pemuda Indonesia saat ini, mengalami degradasi moral, terlena dengan kesenangan dan lupa akan tanggung jawab sebagai seorang pemuda. Tataran moral, sosial dan akademik,  pemuda tidak lagi memberi contoh dan keteladanan baik kepada masyarakat sebagai kaum terpelajar, lebih banyak yang berorientasi pada hedonisme (berhura-hura / mencari kesenangan),Generasi muda sepertinya sudah melupakan makna Sumpah Pemuda. Nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang ditunjukkan para pemuda 87 tahun yang lalu sudah tidak tergambarkan. Sebagai gantinya, aksi tawuran yang anarkis maupun tindak kriminal serta pergaulan bebas dan maraknya penggunaan miras dan narkoba dan perilaku negatif lain nya seakaan melunturkan semangat dari sumpah pemuda. Hal ini terjadi karena kurangnya pendidikan karakter yang seharusnya diperoleh dari keluarga sejak dini. tidak banyak pemuda yang peka terhadap kondisi sosial masyarakat saat ini, dalam urusan akademik pun banyak mahasiswa tidak menyadari bahwa mereka adalah insan akademis yang dapat memberikan pengaruh besar dalam perubahan menuju kemajuan bangsa.

     Cabe-cabean adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gadis di bawah umur yang mulai merintis bisnis prostitusi. Awalnya, "cabe-cabean" adalah sebutan untuk gadis-gadis belia (ABG) usia SMP dan SMA yang terlibat dalam pergaulan malam terutama di seputar balapan liar jalanan. Kehadirannya selain menambah semarak balapan yang memicu adrenalin para cowok remaja, konon juga kerap dijadikan "bahan" taruhan. Ketika pertaruhan uang telah menjadi hal biasa, maka perlombaan demi mendapatkan "hadiah" yang ini, akan mendorong seseorang untuk menguji nyalinya. Dalam kasus ini, Cabe-cabean bukan saja sekadar menganut paham bebas bergaul, melainkan juga sampai pada tahap bebas di-"ehem". Cewek-cewek belia nan seksi ini memang beda bila dibandingkan remaja umumnya. Cabe-cabean ini memang tertarik dan suka berkerumun pada balapan liar. Ada pula yang bermotif mencari cowok jago balap dengan motor keren. Atau, sekadar mencari hiburan di malam hari di tempat-tempat mereka diterima dan dianggap dewasa. Di manakah tempat-tempat favorit mereka? Tentu saja di pinggir jalan tempat balap liar malam hari kerap berlangsung atau tempat nongkrong anak-anak motor, serta bengkel-bengkel modifikasi motor. Bagaimana tampilan favorit mereka? Mudah ditandai dengan atribut baju seksi dan celana pendek. Aksi merokok sering kali menemani mereka menghabiskan malam yang panjang itu.


KESIMPULAN :  
   Meskipun buruknya perilaku generasi muda Indonesia saat ini, perlahan mulai membaik dengan munculnya organisasi-organisasi yang berdedikasi dan mempunyai visi untuk generasi muda. Umumnya organisasi tersebut bergerak dalam bidang pemberdayaan pemuda untuk perubahan sosial. Semoga dengan adanya organisasi-organisasi dan kegerakan yang positif ini, generasi muda penerus bangsa akan bisa kembali berbegang pada makna dan kemurnian sumpah pemuda sehingga terjadi kesatuan  dan sifat cinta pada tanah air.







Sumber - Sumber :



Pemuda dan Fenomena Cabe-Cabean

Posted by : Dyhan
Jumat, 23 Oktober 2015
0 Comments
FUNGSI KELUARGA 
DAN 
INTERAKSI SOSIAL



FUNGSI KELUARGA

Pengertian Keluarga
    Menurut Sigmund Freud, pada dasarnya keluarga itu terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita. Bahwa menurut beliau keluarga merupakan manifestasi dari pada dorongan seksual sehingga landasan keluarga itu adalah kehidupan seksual suami isteri.
    Maka dapat difahami bahwa Pengertian Keluarga adalah sekumpulan orang (rumah tangga) yang memiliki hubungan darah atau perkawinan atau menyediakan terselenggaranya fungsi-fungsi instrumental mendasar dan fungsi-fungsi ekspresif keluarga bagi para anggotanya yang berada dalam suatu jaringan.

Ada pun beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga,yaitu sebagai berikut :

1. Fungsi Biologis
  • Untuk meneruskan keturunan.
  • Memelihara dan membesarkan anak.
  • Memenuhi kebutuhan gizi keluarga.
  • Memelihara dan merawat anggota keluarga.


 2.   Fungsi Psikologi
  • Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
  • Memberikan perhatian diantara anggota keluarga.
  • Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
  • Memberikan Identitas anggota keluarga.


3.   Fungsi Sosialisasi
  • Membina sosialisasi pada anak. 
  • Membentuk norma-norma perilaku sesuai dengan tingkat perkembangan anak.
  • Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.


4.   Fungsi Ekonomi
  • Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. 
  • Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
  • Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua, dsb.


5.   Fungsi Pendidikan
  • Menyekolahkan anak untuk memberi pengetahuan, keterampilan dan membentuk  perilaku anak sesuai bakat dan minat yang dimilikinya.
  • Mempersiapkan anak-anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang  dewasa.
  • Mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya.





INTERAKSI SOSIAL

Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi Sosial adalah hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan masing-masing orang yang terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak- pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi. 


1.  Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat berlangsung jika memenuhi dua syarat di bawah ini, yaitu ;

a. Kontak sosial
      adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial, dan masing - masing pihak saling bereaksi antara satu dengan yang lain meski tidak harus bersentuhan secara fisik.

b. Komunikasi 
      artinya berhubungan atau bergaul dengan orang lain.


2.  Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain 
  • Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
  • Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak sosial
  • Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas
  • Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu


3.  Jenis Jenis Interaksi Sosial 
Interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu : 

a. Interaksi antara individu dan individu
      Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).

b. Interaksi antara individu dan kelompok
      Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya.

c. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok 
         Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek.




KESIMPULAN :
     Keluarga sangat amat berperana dalam membentuk kepribadian seorang anak, keluarga merupakan tempat pertama kali anak berinteraksi. Jika lingkungan keluarganya baik maka akan berdampak porsitif pada kepribadian anak sehingga anak tersebut akan baik juga, sedangkan sebaliknya jika lingkungan keluarga yang tidak baik  maka kepribadian anak tersebut bisa tidak baik juga.
        Interaksi sosial sangatlah penting bagi sebuah sosialisasi dalam kehidupan sehari-hari untuk menciptakan komunikasi yang baik dan benar. Komunikasi dapat membuat kesejahteraan hidup bagi setiap individu. Interaksi sosial yang baik dan benar dapat mempererat tali persaudaraan antar umat beragama. Interaksi sosial antar individu sangat dibutuhkan dalam menjalin sebuah hubungan seperti dalam menjalin hubungan kekeluargaan.



Sumber - Sumber ;



......

Fungsi Keluarga dan Jenis2 Interaksi Sosial

Posted by : Dyhan
Jumat, 16 Oktober 2015
0 Comments
Nama  :   Dyhan Haqnas Crespo
NPM   :   17115455
Kelas   :   1KA27
Universitas Gundarma




Migrasi dan Kebudayan

# Migrasi 

Pengertian Migrasi
            Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar wilayah suatu negara.



Jenis-jenis Migrasi dan Faktor-faktor Penyebabnya Migrasi


      A.   Jenis-jenis Migrasi





            Migrasi internasional (migrasi antarnegara) adalah perpindahan penduduk dari suatu Negara ke Negara lain. Migrasi internasional meliputi imigrasi, emigrasi, dan remigrasi.


1.  Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari Negara lain ke suatu Negara dengan tujuan menetap
2.  Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari suatu Negara ke Negara asalnya
3.  Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi                         disebut emigrant 


            Migrasi internal (migrasi nasional) adalah perpindahan penduduk yang masih berda dalam lingkup satu wilayah Negara. Perpindahan yang merupakan migrasi internal antara lain sebagai berikut ;



1.   Urbanisasi adalah prepindahan dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan. Berikut faktor-faktor penyebab urbanisasi.


  • Upah tenaga kerja di kota lebih tinggi daripada desa.
  • Lapangan pekerjaan formal maupun informal di kota lebih banyak daripada di desa.
  • Banyak hiburan dan fasilitas kehidupan yang lain.
  • Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
  • Ingin mencari pengalaman di kota


2.  Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia.

3.  Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.

4.  Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional.
5.  Weekend, yaitu perginya orang-orang kota untuk mencari tempat berudara sejuk.
6.  Forensen, yaitu orang-orang yang tinggal di desa tetapi bekerja di kota, sehingga setiap hari melaju (pergi dan pulang).
7.  Turisme, yaitu orang-orangyang bepergian ke luar untuk mengunjungi tempat-tempat pariwisata di daerah/Negara yang dituju



     B.   Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi
Secara umum factor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi adalah sebagai berikut :


  • Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru 
  • Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya 
  • Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok 
  • Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis 
  • Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris 
  • Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA 
  • Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

# Kebudayaan

Pengertian Kebudayaan     Kebudayaan=cultuur (bahasa belanda)=culture (bahasa inggris)=tsaqafah (bahasa arab), berasal dari perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.
Kebudayaan material (lahir), yaitu kebudayaan yang berwujud kebendaan, misalnya : rumah, gedung, alat-alat senjata, mesin-mesin, pakaian dan sebagainya.
Kebudayaan immaterial (spiritual=batin), yaitu : kebudayaan, adat istiadat, bahasa, ilmu pengetahuan dan sebagainya.Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

MACAM-MACAM BUDAYA LOKAL DI INDONESIA       
Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang multicultural karena masyarakatnya terdiri dari berbagai suku bangsa dengan budayanya masing-masing yang berbeda-beda. Oleh karena itu di Indonesia berkembang berbagai budaya local yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Budaya local itu merupakan unsure pembentuk budaya nasional. Sehingga keseluruhan budaya local yang berkembang di masyarakat Indonesia merupakan budaya nasional bangsa Indonesia.


Berikut ini beberapa contoh budaya local yang berkembang di masyarakat Indonesia:
  • Tradisi Upacara Labuhan Merapi (Budaya masyarakat Yogyakarta khususnya Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat).
  • Tradisi Ngaben (Budaya masyarakat Hindu-Bali)
  • Tradisi Batapung Tawar Maayun (Budaya masyarakat Martapura, Amuntai, Kandangan dan Banjarmasin)
  • Karaban Sapi (Budaya masyarakat Madura)
  • Tradisi Selamatan Dalam Lingkaran Hidup Manusia (Budaya masyarakat Jawa)


KESIMPULAN  :
Kebudayaan merupakan suatu kebiasaan atau tradisi masyarakat melakukan hal hal tertentu contohnya seperti acara nyepi seperti yang ada di Bali. (umat Hindu)
Dan Migrasi itu merupakan suatu perpindahan penduduk dari daerah satu ke lainnya itu bisa disebabkan oleh ekonomi,bencara alam, pendidikan, sosial dll. 

http://kodimsblog.blogspot.co.id/2010/04/jenis-jenis-migrasi-dan-faktor-faktor.html
http://ips-abi.blogspot.co.id/2012/10/migrasi-penduduk.html
http://jimmyprianto.blogspot.com/2014/01/pengertian-kebudayaan.html
http://www.lepank.com/2014/06/pengertian-kebudayaan-secara-umum.html
http://ips-mrwindu.blogspot.co.id/2015/03/macam-macam-contoh-budaya-lokal-di.html

Migrasi dan Kebudayaan

Posted by : Dyhan
Jumat, 09 Oktober 2015
1 Comment

- Copyright © 2015 Dyhaη Haqnas - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -