Posted by : Dyhan Sabtu, 21 November 2015

Masyarakat Kota dan Masyarakat Desa

    Masyarakat  adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.
    Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.

1. Masyarakat Kota
Pengertian
  Masyarakat perkotaan lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
   Masyarakat perkotaan sosialisasinya sudah berkurang dan kepribadiannya beragam. Kurangnya rasa sosialisasi karena masyarakat perkotaan sudah sibuk dengan kepentingannya masing-masing, sedangkan dari kepribadiannya masyarakat perkotaan kebanyakan sedikit stress karena banyaknya target/pencapaian yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu. Pola interaksi masyarakat perkotaan lebih ke motif ekonomi, politik, pendidikan, dan terkadang hierarki dan bersifat vertikal serta individual. Pola solidaritas sosial masyarakat perkotaan terbentuk karena adanya perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. Walaupun begitu, tidak semua masyarakat perkotaan seperti apa yang dijelaskan di atas.

Ciri-ciri masyarakat kota
a). Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di               desa. 
b). Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung                   pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu.
c). Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-                  batas yang nyata.
d). Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh              warga kota dari pada warga desa.
e). Interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi berdasarkan pada faktor kepentingan dari pada             faktor pribadi.
f). Pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan               individu.

g). Perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya                 terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
                                                                                                                                        
2. Masyarakat Desa
Pengertian
     Yang dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartohadikusuma adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Menurut Bintarto desa merupakan perwujudan atau persatuan geografi, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di situ (suatu daerah) dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Sedangkan menurut Paul H. Landis, desa adalah penduduknya kurang dari 2.500 jiwa.
  Masyarakat pedesaan lebih bersosialisasi dengan kepribadian yang sederhana. Masyarakat pedesaan itu lebih bisa bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya, sehingga mereka hampir hafal semua penduduk yang tinggal di desa. Masyarakat pedesaan juga sangat ramah terhadap orang asing yang belum dikenalnya. Untuk kepribadian, masyarakat pedesaan lebih terkesan santai karena kerjanya tidak terlalu berat seperti masyarakat perkotaan. Pola interaksi masyarakat pedesaan adalah dengan prinsip kerukunan dan bersifat horizontal serta mementingkan kebersamaan. Pola solidaritas sosial masyarakat pedesaan timbul karena adanya kesamaan-kesamaan kemasyarakatan.

Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan
a).  Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih                mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di                      luar batas-batas wilayahnya.
b).  Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
c). Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan –                         pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yang                   biasanya sebagai pengisi waktu luang.
d)   Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat             dan sebagainya.

Perbedaan Masyarakat Perkotaan dengan Masyarakat Pedesaan
Masyarakat Perkotaan
a). Jumlah dan kepadatan penduduk
b    Stratifikasi social
c)   Pola interaksi social
d)   Lingkungan hidup
e)   Corak kehidupan social

Masyarakat Pedesaan
a)     Solidaritas social
b)     Mata pencaharian
c)     Mobilitas sosial



Kesimpulan
     Masyarakat kota dan desa saling berhubungan serta saling bergantung satu sama lain dan membangun sebuah sistem tatanan yang tidak dapat dipisahkan yang satu sama lain, meskipun memiliki banyak perbedaan tetapi saling memenuhi.



Sumber - Sumber :

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2015 Dyhaη Haqnas - Shiroi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -